Kamis, 07 Desember 2017

ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 SDN Karangmangu 1


PENDAHULUAN
Penilaian pendidikan adalah hal yang sangat penting dilaksanakan dalam rangka  mengetahui sejauhmana kompetesi siswa sudah tercapai bedasarkan acuan KrIteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan bunyi pasal 58 Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 1 menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan[1]Tahapan penilaian pendidikan dimulai dari ulangan harian, ulangan tengah semester, akhir semester, ujian sekolah dan ujian nasional. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut [2].
            Berdasarkan ketentuan Permendiknas No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian bahwa Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan [3]. Berdasarkan hal tersebut di atas maka pendidik atau guru berkewajiban dan berhak melakukan penilaian terhadap anak didiknya di bawah koordinasi sekolah sebagai satuan pendidikan. Ketentuan tersebut mengisaratkan bahwa guru memegang peranan sangat penting untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didiknya melalui ulangan akhir semester. Hal ini sangat relevan dengan karakteristik evaluasi pendidikan dimana pihak yang paling ideal dalam melakukan evaluasi pendidikan adalah guru sebagai pendidik. Hal ini sangat berkaitan erat dengan tindak lanjut setelah hasil penilaian tersebut diketahui. Tindak lanjut tersebut dapat berupa pengayaan dan pengayaan yang hanya dapat dilakukan oleh guru sebagai pihak yang paling tahu dengan karakteristik peserta didiknya.
            Implementasi prinsip-prinsip penilaian pendidikan tersebut di lapangan kerap menemui masalah dengan beragamnya latar belakang satuan pendidikan yang secara nyata masih menghadapi kendala teknis. Beban kerja guru yang dirasa masih sangat berat jika harus menyelenggarakan evaluasi pendidikan secara mandiri walaupun itu sekedar ulangan akhir semester. Sementara tuntutan administrasi guru dalam kaitannya dengan peningkatan jenjang kepangkatan yang terkait dengan gaji memerlukan bukti fisik rekam jejak mengevaluasi siswa sangat dituntut.  Tahapan evaluasi pendidikan yang lumayan panjang mulai dari mempersiapkan kisi-kisi soal, kartu soal, pengetikan, editing, tray out, evaluasi, analisis evaluasi dan tindak lanjut merupakan sebuah pita lebar yang dalam kondisi normal saat ini sangat sulit dipenuhi guru. Akan tetapi secara ideal hal itu adalah salah satu sarat dalam upaya mengetahui tingkat perkembangan siswa dalam penguasaan kompetensi.
            Masalah tersebut adalah masalah umum yang dialami oleh semua jenjang pendidikan baik dari tingkat dasar maupun menengah. Sehingga dalam mengatasi permasalahan tersebut ditempuh beberapa upaya dengan tanpa meninggalakan hakekat dari prinsip evaluasi pendidikan tersebut.  Pendidik bersama pendidik lainya yang berasal dari satu satuan pendidikan atau dari beberapa satuan pendidikan dapat berkolaborasi dalam membuat instrument penilaian pendidikan tersebut. Wadah yang umum digunakan adalah Kelompok Kerja Guru untuk tingkat pendidikan dasar dan MGMP untuk tingkat satuan pendidikan menengah.
            Berdasarkan uraian tersebut di atas maka Kelompok Kerja Guru Kelas Kecamatan Karangasem merintis usaha memberdayakan guru dalam mendekatkan realita dengan idealism dalam evaluasi pendidikan. Kegiatan seperti itu sebenarnya sudah pernah dilakukan akan tetapi menemui kendala teknis dalam hal kontinuitas. Berdasarkan beberapa masukan beberapa pihak utamanya kaum pendidik di Kecamatan Karangasem maka Kelompok Kerja Guru Kelas Kecamatan Karangasem akan berusaha memenuhi keinginan  idealisme para pendidik.
                         

TUJUAN

            Dari uraian di atas maka SDN Karangmangu 1 Kec. Ngambon Kab. Bojonegoro, Jatim memprogramkan penyelenggaraan kegiatan Ulangan Akhir Semester I . Adapun tujuan dari kegiatan ini  adalah :
1.    Guru dapat meningkatkan peran sertanya  dalam ulangan akhir semester I tahun 2017/2018
2.    Guru dapat menghasilkan perangkat ulangan akhir semester I  tahun 2017/2018

MANFAAT
            Adapun manfaat dari kegiatan  ini adalah sebagai berikut :

  1. Membantu merinngankan beban guru dalam pembuatan perangkat ulangan akhir semester I tahun 2017/2018
  2. Membantu meningkatkan kualitas guru


[1]      Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
[2]      Lampiran Permendiknas No 20 Tahun 2007 Halaman 1, A. Pengertian, Point 6
[3]      Lampiran Permendiknas No 20 Tahun 2007 Halaman 3, D. Mekanisme dan Prosedur Penilaian, Point 3

Fungsi Sekolah Dasar

Bidang pendidikan merupakan bidang yang sangat penting dalam membangun sebuah negara. Negara yang maju dapat dipastikan memiliki sistem dan kualitas pendidikan yang sangat baik. Ini dikarenakan bidang pendidikan sangat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia.
Di Indonesia pendidikan formal utamanya dibagi dalam beberapa jenjang yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar mempengaruhi jenjang pendidikan menengah dan tinggi. Karena pendidikan menengah dan tinggi merupakan kelanjutan dan kesinambungan dari pendidikan dasar.
Ini menjadikan pendidikan dasar sebagai acuan sebelum melangkah ke jenjang pendidikan selanjutnya. Jika pada tingkat pendidikan dasar kurang diperhatikan, kemungkinan kualitas pendidikan menjadi kurang baik.
Dalam bukunya, Muhammad Ali (2009: 33) menyebutkan bahwa ada 2 fungsi utama pendidikan dasar yaitu:
  1. Melalui pendidikan dasar peserta didik dibekali kemampuan dasar yang terkait dengan kemampuan berfikir kritis, membaca, menulis, berhitung, penguasaan dasar-dasar untuk mempelajari sainstek, dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan tuntutan kemampuan minimal dalam kehidupan bermasyarakat.
  2. Pendidikan dasar memberikan dasar-dasar untuk mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan berikutnya. Keberhasilan mengikuti pendidikan di sekolah menengah dan perguruan tinggi banyak dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengikuti pendidikan dasar.
Jenjang pendidikan dasar di Indonesia yang biasa ada pada Sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) menjadi dasar dalam program wajib belajar 12 tahun. Program wajib belajar yang dulunya 6 tahun, diubah menjadi 9 tahun, dan kini menjadi 12 tahun merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan.
Wajib Belajar
Pendidikan sangat penting untuk perkembangan ke depan bagi bangsa Indonesia. Terutama pendidikan dasar, karena pada jenjang pendidikan dasar peserta didik akan dibentuk karakter untuk menjadi seperti apa di masa mendatang. Perkembangan Pendidikan Dasar di Indonesia masih baru, banyak yang perlu dibenahi karena masalah-masalah yang masih banyak muncul. Pemerintah baru memperhatikan hingga hal-hal yang detail seperti sarana dan prasarana yang kurang dan banyak yang perlu diperbarui, kekurangan buku perpustakaan, kekurangan guru, kualitas tenaga pendidik kualitas lulusan yang masih rendah, hingga anggaran dana pendidikan yang harus dialokasikan dengan baik.